News

Nelayan Miskin Akibat Kekurangan Sarana

Rabu, 23 Desember 2015
Kadis Kelautan & Perikanan Aceh bersama Raihal Fajri (Direktur Katahati Institute)

Kadis Kelautan & Perikanan Aceh bersama Raihal Fajri (Direktur Katahati Institute) dalam seminar Risalah Kebijakan Penanganan Nelayan Terdampar di Hermes Palace Hotel (21/12)

Banda Aceh, (Analisa). Minimnya prasarana dan sarana yang dimiliki nelayan, khususnya nelayan kecil, di Aceh membuat mereka hidup dalam kemiskinan. Nelayan provinsi ini baru bisa memanfaatkan hasil laut Aceh sekitar 10 persen dari potensi yang dimiliki yang mencapai 1,8 juta ton/tahun.

Jumlah nelayan di Aceh diperkirakan sekitar 65 ribu jiwa. Sementara luas perairan provinsi paling barat Indonesia ini mencapai 295.370 km2, terdiri luas perairan teritorial dan kepulauan 56.563 km2 dan luas perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 238.807 km2, dengan panjang garis pantai 1.666 km.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Ir Dauddin, di Banda Aceh, Senin (21/12) mengakui, kemiskinan masih terjadi di kalangan nelayan akibat beberapa faktor kelemahan nelayan dalam mengoptimalkan hasil perikanan laut.

Berdasarkan hasil kajian pihaknya, kelemahan itu, pertama disebabkan tidak dimilikinya teknologi, yaitu prasarana dan sarana sehingga mempengaruhi hasil tangkapan.

“Kemudian, harga ikan tidak stabil, tidak terlalu mahal, jadi tidak ada standar harganya,” katanya usai memberikan materi dalam seminar risalah kebijakan tentang penanganan nelayan terdampar.

Untuk mengatasi hal itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh pada 2016 akan membantu dengan mengutamakan nelayan-nelayan kecil (miskin) berupa kapal kecil hingga peralatan tangkap (rumpon). “Nelayan juga akan diberikan pelatihan maupun pertemuan-pertemuan,” tambahnya.

Sementara, bagi nelayan-nelayan kaya, bantuan yang diberikan akan dikurangi secara bertahap. Adapun bantuan kapal kecil diberikan kepada nelayan agar lebih merata bagi nelayan pesisir sehingga masyarakat di pesisir pantai tidak berpindah mata pencahariannya,” jelasnya.

Selain itu, guna menjaga kelestarian ekosistem di laut, para nelayan diminta tidak menggunakan peralatan yang bisa merusak lingkungan. Mereka dianjurkan untuk menggunakan rumpon. (rfl)

Sumber : analisadaily.com